Iklan

Iklan

,

Iklan

Warga Solok Geram, Tumpukan Material Pekerjaan Rawan Risiko Kecelakaan

5 Agustus 2016, 17:42 WIB

Warga Solok Geram, Tumpukan Material Pekerjaan Gilirkan Risiko Kecelakaan dan Kerusuhan


Indotorial.com, - Sejumlah warga Kota Solok mengeluhkan tumpukan material pekerjaan yang mengganggu arus lalu lintas. Menurut Ketua Ormas Projo Kota Solok, Dafrizal Buchari, material yang ditumpuk di badan jalan merupakan material peningkatan kapasitas jalan penghubung Kelurahan Laing dan Kelurahan Tanjung Paku. Tumpukan pasir, kerikil, serta mesin pengaduk semen tersebut diduga telah menutupi sekitar tiga perempat lebar badan jalan, sehingga menimbulkan bahaya bagi para pengendara, terutama pengendara kendaraan roda dua.


Dafrizal mengungkapkan bahwa tumpukan material ini telah menyebabkan tiga kendaraan roda dua terpeleset dan pengendaranya harus segera dilarikan ke rumah sakit. “Jalannya sempit, PT Arpex Primadhamor menumpuk material pasir dan kerikil sampai menutupi ¾ badan jalan. Kemudian mesin pengaduk semen dan gallon air ditumpuk di tengah jalan secara serampangan. Kondisi jalan yang semraut ini telah menyebabkan beberapa kali kecelakaan dan meresahkan warga,” ujarnya.


Lebih lanjut, insiden tak terduga terjadi ketika gesekan antara kuli pengerja jalan dengan salah seorang pengendara motor meletus menjadi perkelahian. Insiden tersebut bermula dari keluhan pengendara mengenai kondisi jalan yang sempit dan berantakan. Tak puas dengan keluhan itu, para kuli pun menyerang hingga membuat korban luka. Beruntung, situasi sempat didinginkan sebelum berubah menjadi kerusuhan masal. “Karena pengerjaanjalan ini sudah sangat meresahkan, kita minta Pemko Solok menghentikan sementara pengerjaan jalan ini. Kita kahwatir terjadi lagi perkelahian antara kuli dengan warga sekitar. Disamping itu kita minta pengerjaan jalan ini nantinya diawasi oleh Dinas PU,” tegasnya.


Warga setempat pun mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pelaksanaan proyek tersebut. Sianti, salah satu warga, menyatakan dukungannya terhadap proyek perbaikan jalan yang fungsional untuk umum, namun berharap proses pengerjaan tidak mengesampingkan kepentingan masyarakat. "Saya mendukung pengerjaan jalan itu karena berguna untuk umum, tapi jangan sampai pengerjaannya malah mengesampingkan kepentingan umum. Pemerintah diharapkan ketat mengawasi pengerjaan," kata Sianti.


Savis, seorang warga berusia 22 tahun, menambahkan bahwa tumpukan material tersebut tidak hanya mengganggu lalu lintas, tetapi juga menimbulkan debu yang mengganggu kesehatan. "Jika siang hari dan cuaca panas, debunya bertebangan. Ditambah lagi terkena angin dari kendaraan yang lewat," ujarnya.


Pengendara roda dua lain, Fajri (25), mengingatkan bahwa penyebaran kerikil kecil akibat tumpukan material tersebut sangat berbahaya. "Kami berharap jika memang materialnya harus diletakkan di lokasi pengerjaan, setidaknya jangan sampai memakan jalan. Karena kerikil-kerikil kecil yang berserakan ke jalan bisa mengakibatkan pengendara roda dua terpeleset," ungkapnya.


Hingga saat ini, masyarakat mendesak agar pihak terkait segera mengambil tindakan untuk menghentikan pengerjaan jalan secara sementara dan melakukan pengawasan ketat melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Solok agar kejadian serupa tidak terulang kembali.